Sabtu, 11 Oktober 2008

DOA DIUJUNG RAMADHAN

Assalamualaikum. Wr. WB.

Subhanallah.....tulisan ini bagus (bukanhasil karya saya) kiriman seorang sahabat semoga bermanfaat
Nak, menangislah, Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubarimu. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tadarus quranmu tak juga beranjak pada juz empat.jika itu adalah ungkapan penyesalanmu. jika itu merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lailmu yang centang perenang (ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap, "alhamdulillah tarawihku belum bolong. " dan kamu merasa ada malaikat yang menjauh darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)
Menangislah,
Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir. Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena. Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan, yang katanya berlatih puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib ramadhan, tapi..., tapi sampai puasa hari ke dua puluh masih juga menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah... Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.
Menangislah,
lebih keras... Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah kamu masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa hari. Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah untuk Ramadhan yang kan hilang, bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usiamu. Setengah sadar menatap hidangan saat sahur, kolak-es buah yang tersaji saat berbuka, menyusuri gang sempit saat tadarus keliling, petasan dan kembang api yang disulut usai subuh. Ramadhan yang selalu membuka ingatan masa kecilmu dan terus terulang mengisi tahun-tahun kedewasaan.. .
Menangislah,
Untuk dosa-dosa yang belum juga diampuni, tapi kamu masih juga menambahi dengan dosa baru. Berapa kali kamu sholat taubat, tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kamu buat? Kamu bilang tak sengaja? Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran? Syarat taubatan nasuha adalah bertekad tidak mengulanginya lagi dan bukannya bertobat sambil berucap 'kalau kejadian lagi, yaa taubat lagi'... Menangislah. Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah sepuluh hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf. Dan lembar-lembar quran menunggu untuk dikhatamkan. Dan keping-lembar mata uang menunggu disalurkan. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan. Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...

Wassalam,
RIZ ANUGRAH/ Ts 94
www.sajadahanak.blogspot.com
www.rizanugrah.blogspot.com
skc06@yahoo.co.id
ym: riez_collections@yahoo.com
08125514024/ 085250741970/ 05417093821

KOTA SAMARINDA

Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju pedalaman Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 km² dan berpenduduk 579.933 jiwa (6 Februari 2004).

Sejarah

Awal mula berdirinya Samarinda

Perjanjian Bungaya
Pada saat pecah perang Gowa, pasukan Belanda di bawah
Laksamana Speelman memimpin angkatan laut Kompeni menyerang Makassar dari laut, sedangkan Arung Palakka yang mendapat bantuan dari Belanda karena ingin melepaskan Bone dari penjajahan Sultan Hasanuddin (raja Gowa) menyerang dari daratan. Akhirnya Kerajaan Gowa dapat dikalahkan dan Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667.

Kedatangan orang Bugis ke Kesultanan Kutai
Sebagian
orang-orang Bugis Wajo dari kerajaan Gowa yang tidak mau tunduk dan patuh terhadap isi perjanjian Bongaja tersebut, mereka tetap meneruskan perjuangan dan perlawanan secara gerilya melawan Belanda dan ada pula yang hijrah ke pulau-pulau lainnya diantaranya ada yang hijrah ke daerah Kesultanan Kutai, yaitu rombongan yang dipimpin oleh Lamohang Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama). Kedatangan orang-orang Bugis Wajo dari Kerajan Gowa itu diterima dengan baik oleh Sultan Kutai.
Atas kesepakatan dan perjanjian, oleh Raja Kutai rombongan tersebut diberikan lokasi sekitar kampung melantai, suatu daerah dataran rendah yang baik untuk usaha Pertanian, Perikanan dan Perdagangan. Sesuai dengan perjanjian bahwa orang-orang Bugis Wajo harus membantu segala kepentingan Raja Kutai, terutama didalam menghadapi musuh.
Semua rombongan tersebut memilih daerah sekitar
muara Karang Mumus (daerah Selili seberang) tetapi daerah ini menimbulkan kesulitan didalam pelayaran karena daerah yang berarus putar (berulak) dengan banyak kotoran sungai. Selain itu dengan latar belakang gunung-gunung (Gunung Selili).

Rumah Rakit
Dengan rumah rakit yang berada di atas air, harus sama tinggi antara rumah satu dengan yang lainnya, melambangkan tidak ada perbedaan derajat apakah bangsawan atau tidak, semua "sama" derajatnya dengan lokasi yang berada di sekitar muara sungai yang berulak, dan di kiri kanan sungai daratan atau "rendah". Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan Samarenda atau lama-kelamaan ejaan Samarinda.

Penetapan hari jadi kota Samarinda
Orang-orang Bugis Wajo ini bermukim di Samarinda pada permulaan tahun
1668 atau tepatnya pada bulan Januari 1668 yang dijadikan patokan untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda. Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari 1988, pasal 1 berbunyi Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 H penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke 320 pada tanggal 21 Januari 1980.
21 Januari 1668/5 Sya'ban 1070 H : Kedatangan orang-orang suku Bugis Wajo mendirikan pemukiman di muara Karang Mumus.

Berdirinya Pemerintahan Kota Samarinda

Pemerintah Kotamadya Dati II Samarinda dan Kotapraja
Dibentuk dan didirikan pada tanggal
21 Januari 1960, berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di Kalimantan Timur
Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja. Saat ini Samarinda terdiri dari 6 kecamatan, tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.
Setelah
PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4 kecamatan menjadi 6 kecamatan, yaitu:
Kecamatan
Samarinda Ilir dengan 13 kelurahan,
Kecamatan
Samarinda Utara dengan 6 kelurahan,
Kecamatan
Samarinda Ulu dengan 8 kelurahan,
Kecamatan
Samarinda Seberang dengan 8 kelurahan
Kecamatan
Sungai Kunjang dengan 7 kelurahan, dan
Kecamatan
Palaran dengan 5 kelurahan.
Rencananya kecamatan dan kelurahan tersebut akan dimekarkan kembali.
Berdasarkan
Perda Kota Samarinda No. 1 Tahun 1988, tanggal 21 Januari 1988, ditetapkan Hari Jadi Kota Samarinda adalah tanggal 21 Januari 1668. Penetapan ini bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Kota Samarinda ke-320.[1]

Geografi
Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak di wilayah
khatulistiwa dengan koordinat diantara 0°21'18"-1°09'16" LS dan 116°15'16"-117°24'16" BT.

Batas-batas wilayah
Utara : Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara
Selatan : Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara
Timur : Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Barat : Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Topografi
Topografi Samarinda meliputi tanah datar dan berbukit di ketinggian antara 10 s.d. 200
m di atas permukaan laut.

Pemerintahan dan layanan publik

Walikota
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Walikota Samarinda
Saat ini walikota dijabat oleh Drs. H. Achmad Amins, MM, yang berpasangan dengan wakil walikota, Syaharie Jaang, memenangkan Pilkada Samarinda pada tanggal 19 September 2005, dan dilantik oleh Gubernur Kaltim, Suwarna A.F. pada tanggal 25 November 2005, di GOR Segiri, Samarinda.

Kecamatan di Samarinda
Berdasarkan PP RI No. 21 tahun 1987 dan Instruksi Mendagri No. 26 tahun 1997, tentang penetapan batas wilayah, maka secara administratif Kota Samarinda memiliki luas 718 km2, yang terdiri dari 6
kecamatan, yang terbagi dalam 53 kelurahan.

Militer
Korem 091/Aji Surya Natakesuma
Batalyon Infanteri 611/Awang Long

sumber:
http://www.samarinda.go.id/?q=node/9

Kawasan Wisata Budaya Pampang
Kawasan Pampang yang terletak sekitar 20 km dari kota Samarinda merupakan kawasan wisata budaya yang menarik untuk menyaksikan kehidupan
suku Dayak Kenyah. Obyek wisata budaya ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor melalui jalan raya Samarinda-Bontang. Daya tarik yang dapat disaksikan adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara adat Dayak Kenyah.

Air Terjun Tanah Merah
Terletak sekitar 14 km dari pusat kota Samarinda tepatnya di dusun Purwosari kecamatan Samarinda Utara. Tempat ini merupakan pilihan tepat bagi wisata keluarga karena dilengkapi pendopo istirahat, tempat berteduh dengan pohon peneduh di sekitar lokasi, warung, areal parkir kendaraan yang luas, pentas terbuka dan tempat pemandian. untuk mencapai obyek wisata tersebut, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat serta angkutan umum trayek Pasar Segiri - Sungai Siring. Untuk saat ini tempat wisata ini kurang mendapat perhatian akibatnya mutu pelayanan jadi berkurang sehingga perlu adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk mengembangkan tempat ini.

Penangkaran Buaya Makroman
Terletak di desa Pulau Atas, kecamatan Palaran dengan jarak lebih kurang 6 km dari Samarinda. Jenis buaya yang dipelihara yaitu buaya air tawar dan buaya Supit. Tempat pengembangbiakan buaya ini telah di lengkapi sarana dan prasarana wisata.

Kebun Raya Samarinda
Terletak di sebelah Utara kota Samarinda yang berjarak 20 km atau 30 menit perjalan darat. Di Kebun Raya Samarinda terdapat atraksi Danau alam, kebun binatang, panggung hiburan.

Telaga Permai Batu Besaung
Obyek wisata Telaga Permai Batu Besaung merupakan obyek wisata alam, terletak di Sempaja 15 km dari pusat kota Samarinda dengan kendaraan motor/mobil. Obyek wisata ini telah dilengkapi sarana dan prasarana wisata.

Kerajinan Tenun Ikat Sarung Samarinda
Terletak di Jalan Pangeran Bendahara Samarinda Seberang. Obyek wisata ini merupakan proses pembuatan sarung tradisional Samarinda, yang berjarak 8 km dari pusat kota Samarinda. Obyek tersebut telah dilengakapi sarana dan prasarana wisata. Kerajian tenun sarung ini pada mulanya dibawa oleh pendatang suku Bugis dari Sulawesi yang berdiam di sisi kiri Mahakam (sekarang menjadi Samarinda Seberang). Hampir disetiap perkampungan suku Bugis (kelurahan masjid Baka) dapat ditemukan pengrajin sarung Samarinda. Alat tenun yang digunakan para pengrajin adalah alat tradisional disebut "Gedokan" atau menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Produk yang dihasilkan untuk 1 (satu) buah sarung memakan waktu tiga minggu.

Transportasi

Air

Jembatan Mahakam di foto dari udara
Sejak didirikannya, transportasi utama Samarinda melalui
Sungai Mahakam yang membelahnya ditengah-tengah, pada tahun 1987 baru dibangun Jembatan Mahakam yang menghubungkan Samarinda kota dengan Samarinda Seberang. Selain itu sedang dibangun pula Jembatan Mahakam Ulu atau Mahulu (dalam tahap penyelesaian), Jembatan Mahkota II (dalam tahap konstruksi) dan Jembatan Mahkota III (tahap pembebasan lahan).
Terdapat pelabuhan peti kemas yang berada di Jalan Yos Sudarso, dan sekarang sedang dibangun pelabuhan baru yang terletak di
kecamatan Palaran untuk menggantikan pelabuhan yang sekarang sudah tidak sesuai dengan kondisi kota.

Darat
Terdapat jalan darat yang menghubungkan kota Samarinda dengan
Balikpapan ke selatan, kemudian Bontang dan Sangatta ke utara, serta jalan baru yang menghubungkan ke Tenggarong, serta ke Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara melalui jalan timur yang tembus sampai ke Senipah, Samboja dan Balikpapan.

Udara
Bandar Udara Temindung (kode SRI) merupakan bandar udara yang menghubungkan Samarinda dengan kota-kota di pedalaman serta Balikpapan. Saat ini sedang dibuat Bandar Udara Sungai Siring, agar dapat didarati oleh pesawat yang lebih besar.

Lainnya

Perguruan Tinggi
Terdapat cukup banyak perguruan tinggi di Samarinda, diantaranya adalah:
Akademi
Akademi Akuntansi Edita Samarinda
Akademi Bahasa Asing Colorado Samarinda
Akademi Farmasi Samarinda
Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda
Akademi Keperawatan Muhammadiyah Samarinda
Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda
Akademi Kesehatan Lingkungan Samarinda
Akademi Keuangan dan Perbankan Widya Praja Samarinda
Institut
IKIP PGRI Kaltim
Universitas
Universitas Mulawarman
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Universitas Widya Gama Mahakam
Sekolah Tinggi
STAIN Samarinda
STIK Mahakam
STIE Muhammadiyah Samarinda
STIE Nasional Samarinda
STIE Samarinda
STMIK Samarinda
STMIK Widya Cipta Dharma [1]
Politeknik
Politeknik Negeri Samarinda [2]
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
S1 PIN (Pemerintahan Integratif)

Klub Olahraga
Persisam Putra Samarinda (sepak bola)

Media
Samarinda Pos (koran)
Suara Kaltim (koran)
TVRI Samarinda (televisi)

Tokoh kelahiran Samarinda
H.A. Moeis Hasan (politikus, mantan gubernur kaltim)
IA Moeis (politikus, mantan gubernur kaltim)
Ronny Gunawan (olahragawan, pebasket)
Icha (Aji Muhammad Mirza Ferdinand Hakim) (Bassist Jikustik, Musisi)


GERAI USAHA SAMARINDA
menjual perlengkapan sholat, baju muslim dewasa dan anak, sajadah anak lucu, korset pelangsing, selimut jepang, mukena anak dan dewasa, mukena brand LV, dll.
WWW.SAJADAHANAK.BLOGSPOT.COM

WWW.RIZANUGRAH.BLOGSPOT.COM